Tuesday, December 27, 2011

Optimasi Pada AMD

Overclocking ibarat sebuah seni, tidak ada rumus yang paling baku. Berbeda orang, akan berbeda pula hasil yang diperoleh.Kali ini, CHIP akan membahas lebih dalam me­ngenai optimalisasi pada platform AMD. Cara yang CHIP gunakan adalah sebatas optimalisasi sistem atau safe over­clocking.


Terminologi pada Platform AMD yang perlu diketahui
Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melakukan optimalisasi. Anda dapat menggunakan software CPUID-CPUZ untuk mengetahui keadaan sistem Anda. Akan tampak di layar komputer Anda, gambar seperti dibawah ini.
  1. Core Speed : Core Speed adalah gambaran kecepatan prosesor yang sedang berjalan. Core speed merupakan hal utama yang akan kita tingkatkan untuk mendapatkan clock speed tertinggi yang paling optimal. (Gambar 1)
  2. Hyper Transport: HyperTransport (HT link speed) merupakan kecepatan yang berjalan dari prosesor menuju NorthBridge (NB). Kecepatan HyperTransport biasanya sama dan tidak lebih dari kecepatan NorthBridge. (Gambar 1)
  3. NorthBridge : Kecepatan NorthBridge pada platform akan mempengaruhi kecepatan memory controller dan L3 cache yang akan mempercepat komputasi data. (Gambar 6)
  4. Reference Clock : Reference Clock Pada prosesor AMD bernilai 200, sama seperti Front Side Bus (FSB) pada platform Intel sebelum Intel core-i series. (Gambar 1)
  5. CPU multiplier :  CPU Multiplier adalah faktor pengali dari reference clock yang akan menghasilkan core speed prosesor. Pada beberapa prosesor AMD (bukan Black Edition),  CPU multiplier-nya dikunci dan tidak dapat diubah. (Gambar 1)
Overclocking-AMD
Klik Gambar untuk Lebih Jelas
Berikut ini adalah Basic Formula yang digunakan pada platform AMD

Core Speed = Reference Clock x CPU Multiplier
NorthBridge speed = Reference Clock x Northbridge Multiplier
HT link Speed = HT link speed x HT link Multiplier



Saatnya overclocking
Sebagai contoh, CHIP menggunakan prosesor  AMD Phenom II X6 1100T dan berjalan pada kecepatan 3,3 Ghz (Gambar 2) pada default clock yang merupakan hasil dari 200 reference clock dan 16,5 CPU Multiplier (200 x 16,5 = 3300 Mhz). Phenom II X6 1100T termasuk ke dalam jajaran BE (Black Edition) yang Multiplier-nya tidak dikunci.
Anda dapat mengoptimalisasi prose­sor Anda dengan meningkatkan CPU Multiplier ataupun reference clock. Caranya adalah dengan meningkatkan CPU multiplier menjadi 18 (200 x 18 = 3600 Mhz)    seperti pada gambar 3 atau dengan meningkatkan Reference clock menjadi 220 (220 x 16,5 = 3630 Mhz) seperti pada gambar 4. Satu hal yang perlu diingat dengan meningkatkan reference clock berarti akan meningkatkan secara otomatis HyperTransport dan NorthBridge (gambar 5 dan 6).
Untuk mempermudah, Anda dapat melakukan beberapa perubahan setting pada BIOS. Caranya adalah dengan mematikan beberapa setting untuk mempermudah dalam memantau hasil, di antaranya feature Cool n Quiet, C1E, Spread Spectrum dan CPU Smart Fan Control seperti pada gambar 7.


Reference clock dan memory speed
Selain reference clock berpengaruh terhadap HyperTransport dan NorthBridge, peningkatan reference clock juga berpe­ngaruh pada memory speed. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
Memory Frequency = Reference Clock x Memory Multiplier
Jika Anda meningkatkan reference clock , secara otomatis memory speed juga akan meningkat. Sebagai contoh, dengan memory multiplier 1:8 dan reference clock 200 dapat diketahui memory frequency adalah 1600 Mhz (200 x 8 = 1600 Mhz). Jika reference clock ditingkatkan menjadi 220 maka memory speed-nya adalah 1760 Mhz (220 x 8 = 1760) seperti pada gambar 8 dan 9. Untuk menjaga kestabilan, Anda dapat menurunkan multiplier memori sehingga dapat meningkatkan reference clock lebih jauh.
Setelah Anda mengetahui cara-caranya, sekaranglah saatnya untuk berkreativitas untuk menemukan titik yang paling optimal dari komputer Anda sendiri. Tidak ada patokan ataupun rumus yang paling baku dalam overclocking, berbeda orang selalu berbeda hasil yang diperoleh. Hal yang paling penting adalah selalu pantau suhu pada sistem Anda, baik melalui BIOS maupun melalui software aplikasi untuk menjaga komponen pada komputer Anda.


Pengujian kestabilan
Setelah melakukan overclocking, untuk mengoptimalkan komputer Anda, tentu Anda ingin mengetahui sistem berjalan dengan baik atau tidak. Untuk itu, perlu di lakukan pengujian kestabilan. Ada banyak software yang dapat Anda gunakan untuk menguji kestabilan, diantaranya seperti OCCT, Prime95, Orthos, Intel Burn test, Core damage, dan lain sebagainya. Kali ini, CHIP menggunakan Intel Burn Test pada settingan 20 loop.
Overclocking-AMD


Sumber

No comments:

Post a Comment

Sonic Run: Internet Search Engine
Feedage Grade B rated
My Ping in TotalPing.com Ping your blog, website, or RSS feed for Free
Preview on Feedage: perkutut-ujung-pangkah Add to My Yahoo! Add to Google! Add to AOL! Add to MSN
Subscribe in NewsGator Online Add to Netvibes Subscribe in Pakeflakes Subscribe in Bloglines Add to Alesti RSS Reader
Add to Feedage.com Groups Add to Windows Live iPing-it Add to Feedage RSS Alerts Add To Fwicki